Penanganan Awal Saat Cedera, Keseleo Jangan Langsung Diurut…!!!

Oleh : Mus Randy, S.ST. FT

Anda pernah terjatuh dan mengalami memar atau terkilir saat berolahraga atau bekerja? Apakah yang Anda lakukan saat itu? Metode sederhana yang dapat Anda lakukan sendiri, yaitu RICE. RICE merupakan singkatan dari Rest, Ice, Compression dan Elevation.

Metode pengobatan ini biasanya dilakukan untuk cedera akut, khususnya cedera jaringan lunak (sprain maupun strain, dan memar). Metode terapi RICE ini dilakukan secepat mungkin sesaat setelah terjadinya cedera, yaitu antara 48 sampai 72 jam segera setelah cedera terjadi.

R = REST

Rest artinya mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, sedangkan bagian tubuh yang tidak cedera boleh tetap melakukan aktivitas. Tujuan mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera adalah:

  • Mencegah cedera lebih lanjut
  • Membuat proses penyembuhan jaringan lebih cepat

I = ICE

Secara umum manfaat penggunaan es pada cedera jaringan lunak adalah:

  • Membatasi pembengkakan
  • Mengurangi nyeri
  • Mengurangi spasme otot

Pemberian es dilakukan dengan memasukkan pecahan es ke dalam kantung plastik seluas area cedera atau lebih. Setelah itu bungkus plastik dengan handuk yang sudah dibasahi, kemudian ditempelkan pada area cedera. Pemberian es sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah cedera selama 15 – 20 menit, kemudian diulang setiap 2-4 jam. Pemberian es secara berkala ini dilakukan selama 24 jam pertama setelah cedera.

C = Compression

Kompresi adalah pemberian penekanan kepada jaringan yang mengalami cedera dengan melilitkan elastic verban pada bagian cedera, yaitu dengan meregangkan verban hingga 75% panjangnya. Perlu diperhatikan saat melakukan pembebatan jangan terlalu ketat karena dapat menyebabkan gangguan sirkulasi dengan gejala-gejala seperti rasa baal, kesemutan, dan meningkatnya nyeri.

Lilitan ini harus meliputi seluruh area cedera dan diaplikasikan secara terus-menerus selama 24 jam pertama sesudah kejadian cedera.

E = Elevation

Elevasi adalah meninggikan bagian yang mengalami cedera melebihi ketinggian jantung sehingga dapat membantu mendorong cairan keluar dari daerah pembengkakan. Elevasi juga akan membantu pembuluh darah vena untuk mengembalikan darah dari area cedera ke jantung sehingga mencegah terjadinya akumulasi atau pooling darah di area cedera.Bagian yang mengalami cedera diangkat sehingga berada 15-25 cm di atas ketinggian jantung. Elevasi sebaiknya dilakukan hingga pembengkakan menghilang.

Hindari HARM…!!!!

HARM merupakan singkatan dari Heating, Alcohol, Running, Massage.

H = Heating

Menggunakan panas pada saat penangan pertama cedera akan meningkatkan pembengkakan karena panas akan membuat pembuluh darah semakin melebar seperti : balsem, jahe, minyak panas, shower panas, dll.

A = Alcohol

meminum alkohol atau merendam bagian yang cedera dengan alkohol akan meningkatkan pembengkakan serta memperlambat proses penyembuhan.

R = Running

Berlari atau berlatih dalam 48-72 jam saat cedera akan menambah kerusakan dan memperburuk kondisi jaringan yang cedera.

M = Massage

Pijatan pada saat cedera dapat meningkatkan peradangan dan dapat menambah terjadi kerusakan pada jaringan yang cedera.

Segera konsultasikan ke Dokter/Fisioterapi apabila mencurigai cidera termasuk parah, mengganggu aktifitas dan memerlukan penanganan lebih lanjut.

PRAKTEK FISIOTERAPI MANDIRI “PHYSIO NEURO”
Alamat : Jl. Jakarta, Blok BP No. 14, Loa Bakung, Kota Samarinda, Kalimantan Timur
Waktu Pelayanan : Senin – Sabtu, Pukul : 17.00 – 21.00 Wita.
Contact Person : 0853-9233-3366
IG : fisioterapi_samarinda

Siap memberikan pelayanan yang terbaik dan profesional. Segera hubungi Praktek Physio Neuro untuk mendapatkan Solusi terbaik bagi Kesehatan Anda. Penanganan yang Cepat dan Tepat akan menghasilkan proses penyembuhan yang lebih baik dan optimal.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Scroll to Top